PSHT Bojonegoro Tanamkan Nilai Luhur Lewat Program Pendidikan Usia Dini

Pendidikan, Tokoh1 Dilihat

NewsBojonegoro.com – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Bojonegoro, Pusat Madiun, meluncurkan program pendidikan usia dini yang ditujukan bagi anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun. Program ini resmi dimulai melalui latihan perdana di Sekretariat Persaudaraan Setia Hati Terate jalan Kolonel Sugiono Bojonegoro, dengan diikuti sebanyak 27 anak. Minggu (02/11/2025).

Dalam pembukaan, Ketua PSHT Cabang Bojonegoro Wahyu Subagdiono, atau akrab disapa Mas Wahyu, memimpin jalannya kegiatan dan memperagakan beberapa jurus PSHT yang dikenal dengan sebutan Solo Spell. Aksi tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta kecil dan orang tua yang hadir.

Lincah, Ketua Cabang PSHT Bojonegoro Pusat Madiun, Wahyu Subagdionon saat memperagakan beberapa jurus.

Suasana pembukaan berlangsung hangat dan penuh keceriaan. Anak-anak tampak bersemangat mengikuti prosesi tumpengan, yang menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Menurut Mas Wahyu, pembukaan sanggar ini bertujuan menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian anak-anak sejak dini. Ia menilai, anak-anak di masa kini cenderung terlalu bergantung pada handphone atau gadget, sehingga perlu diarahkan pada kegiatan yang membangun karakter dan semangat kebersamaan.

“Melalui latihan pencak silat, PSHT ingin menanamkan nilai tanggung jawab, disiplin, dan keberanian kepada anak-anak,” terangnya.

Ia menegaskan, pola latihan yang diterapkan berbeda dari latihan pencak silat SH Terate pada umumnya.

“Pendekatan dilakukan secara kreatif, dengan metode bermain dan berkreasi agar anak-anak merasa gembira selama latihan, sekaligus tumbuh rasa cinta terhadap budaya bangsa khususnya seni bela diri pencak silat,” lanjut Mas Wahyu.

Mas Wahyu berharap, sanggar ini bisa menjadi wadah yang menyenangkan bagi anak-anak Bojonegoro untuk belajar dan berkembang, serta menjadi langkah awal pembinaan karakter generasi muda yang berakhlak dan percaya diri.

Sementara itu, Ketua IPSI Bojonegoro Endro Setyo Widodo, menilai kegiatan ini sebagai langkah positif dalam membina bibit-bibit atlet sejak dini.

Ketua IPSI Bojonegoro, Endro Setyo Widodo. (Tengah)

“Prestasi tidak muncul secara instan, melainkan melalui proses dan tahapan panjang. Dengan pelatihan seperti ini, anak-anak diharapkan memiliki dasar teknik dan mental yang kuat ketika kelak memasuki usia remaja hingga dewasa,” terangny, Ia juga berharap inisiatif PSHT Bojonegoro ini dapat menjadi inspirasi bagi perguruan silat lain untuk melakukan pembinaan serupa.

Sementara itu Kepala Sanggar pelatihan ana, Tri Wahyu Utomo menambahkan, tujuan utama kegiatan ini adalah membantu anak-anak mengurangi kecanduan terhadap penggunaan HP serta menanamkan nilai-nilai karakter dan tanggung jawab.

Tri Wahyu Utomo/Mas Ut, saat memotong tumpeng, tanda resmi di bukanya sanggar pelatihan anak

“pelatihan ini tidak hanya berfokus pada bela diri, tetapi juga mencakup unsur persaudaraan, olahraga, kesenian, dan kerohanian,” terang Mas UT sapaan Akrab Tri Wahyu Utomo.

Mas Ut berharap, anak-anak yang mengikuti latihan dapat tumbuh menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur, memahami makna benar dan salah, beriman, serta mampu membawa kebaikan bagi lingkungan sekitarnya.

“Program pendidikan usia dini PSHT Bojonegoro ini menjadi bukti nyata komitmen organisasi dalam melestarikan warisan budaya pencak silat sekaligus membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berakhlak mulia.” Pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *