News Bojonegoro – Ribuan jamaah memadati acara Haul ke-20 Mbah Yai Musa Asy’ari yang diselenggarakan di Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro, pada Minggu (25/5/2025). Acara ini juga memperingati para guru Thoriqoh Qodiriyah Wanaqsyabandiyah serta para masyayikh se-Desa Nglumber. Dengan latar panggung yang megah bernuansa Islami, para jamaah tampak antusias menyimak tausiyah dan doa bersama yang dipimpin oleh para kiai.
Pengajian akbar tersebut menghadirkan sejumlah ulama dan tokoh agama sebagai pembicara utama, di antaranya Dr. KH. Imaduddin Utsman Al-Bantani, KRH. KH. M. Musyrifin Amongjiwo (Utusan resmi dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat), Gus Dewa Habiburrohman, KH. Anshori, KH. Saifuddin (Pengasuh Ponpes Darul Istiqomah Nglumber – Kepohbaru), KH. Ibrahim, dan lainnya.
Dr. KH. Imaduddin Utsman Al-Bantani, dalam tausiyahnya, menceritakan silsilah Mbah Yai Musa Asy’ari dengan fasih. Beliau menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman yang murni dan klarifikasi terhadap klaim-klaim nasab yang tidak berdasar. Dalam tausiyahnya, Dr. Imaduddin juga menyampaikan:
“Kita harus selalu menjaga kesucian ajaran Islam dan tidak membiarkan penyimpangan terjadi dalam beragama. Seperti yang telah diajarkan oleh Mbah Yai Musa Asy’ari, kita harus selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits.”
Selain itu, KH. Imaduddin juga menyinggung isu tentang kyai setempat yang sering dimintai bantuan oleh seorang habib dengan iming-iming berkah, syafaat, dan surga, meskipun tidak memiliki nasab yang jelas. Beliau menyatakan bahwa hal seperti itu justru merendahkan dan melecehkan marwah Nabi Muhammad SAW. Dr. Imaduddin juga menyampaikan bahwa memasang logo PWI-LS atau foto dirinya di rumah mungkin dapat membuat para habib tersebut berpikir dua kali sebelum meminta-minta.
Dalam kesempatan itu, KH. Imaduddin juga menyampaikan sejumlah tokoh penting Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI-LS) yang hadir dalam pengajian tersebut, salah satunya Ki Ageng Purwo yang merupakan Ketua DPC PWI-LS Kecamatan Kepohbaru.
Tiga perguruan silat, yaitu Pagar Nusa, PSHT, dan IKSPI, juga berkomitmen untuk bahu-membahu mensukseskan acara yang dihadiri oleh “Sang Mujaddid” tersebut.
Acara Haul ke-20 Mbah Yai Musa Asy’ari ini menjadi ajang silaturahmi akbar bagi masyarakat dan santri dari berbagai daerah yang datang untuk mengenang perjuangan dan keteladanan Mbah Yai Musa Asy’ari dalam menyebarkan ajaran Islam dan thariqah.






























































