News Bojonegoro – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Purwosari pada Jumat (16/5/2025) malam menyebabkan jembatan penghubung antara Desa Pojok Kecamatan Purwosari dengan Desa Bonorejo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, ambruk. Jembatan sepanjang 12 meter dan lebar 5 meter ini tidak bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4 dan telah ditutup.
Pondok Pesantren Al-Hasani yang terletak di Desa Pojok sangat merasakan dampak dari ambrolnya jembatan ini. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasani, Edi Majnun Al Mubarok, menyayangkan kejadian ini karena kegiatan rutinan di pondok pesantren yang diasuhnya terganggu.
“Jembatan ini sangat penting bagi kami, karena banyak jamaah yang ingin mengikuti kegiatan rutinan di pondok pesantren kami,” kata Edi Majnun Al Mubarok. Oleh karena itu, Edi Majnun Al Mubarok berharap pemerintah segera membangun kembali jembatan ini dengan anggaran yang lebih besar dan desain yang lebih kuat.
“Kami berharap pemerintah segera melakukan renovasi dan membangun kembali jembatan tersebut dengan anggaran yang lebih besar. Selain itu, kami juga mengusulkan agar posisi jembatan ditinggikan agar lebih tinggi dari permukaan sungai dan tidak sejajar dengan jalan,” ujarnya.

Dengan demikian, kapasitas jembatan dapat diperbesar dan lebih kuat. “Kami berharap Dinas Pekerjaan Umum dapat mempertimbangkan hal ini dan menggunakan anggaran yang lebih besar untuk membangun jembatan yang lebih kokoh dan aman,” tambahnya.
BPBD Bojonegoro telah mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan Pemdes Pojok. Berbagai unsur terlibat dalam penanganan kejadian ini, termasuk BPBD Bojonegoro, Koramil Purwosari, BBWS, Satpol PP, Pemdes Pojok, dan masyarakat.





























































