News Bojonegoro – Empat siswa Madrasah Aliyah di Kabupaten Bojonegoro yang berhasil meraih juara Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Tingkat Provinsi Jawa Timur 2025, menerima piagam penghargaan serta uang pembinaan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro.
Penghargaan tersebut diserahkan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi luar biasa yang telah mereka capai, sekaligus untuk memotivasi semangat belajar menghadapi ajang tingkat nasional yang akan datang.
Empat siswa yang menerima penghargaan tersebut adalah, Vida Wulan Agustin** (Matematika – MAN 5), Siti Ai’zatul Qibtiyah Meidhita (Biologi – MAN 2), Tsanian Fitri Anwar H (Geografi – MAN 2), Maimuna Zahroun Nikmah (Kimia – MAN 2).
Kepala Kemenag Bojonegoro, Dr. H. Amanulloh, S.Ag., M.HI., mengapresiasi para siswa dan madrasah pembina yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam bidang akademik, khususnya sains.
“Kami bangga dan bersyukur atas capaian anak-anak madrasah Bojonegoro di OMI tingkat provinsi. Ini bukti bahwa madrasah mampu bersaing dan berprestasi di level tinggi,” ujar Amanulloh.
Sementara itu, H. Moh. Solihul Hadi dari Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Bojonegoro menambahkan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan bentuk komitmen lembaga dalam mendorong prestasi siswa madrasah.
“Tahun ini luar biasa. Dari lima kontestan Bojonegoro yang lolos tingkat provinsi, empat di antaranya dari Madrasah Aliyah. Sekarang mereka lanjut ke tingkat nasional. Kami beri piagam dan uang pembinaan sebagai bentuk dukungan moral dan semangat untuk terus berprestasi,” jelasnya.
Solihul juga menyebutkan bahwa capaian ini tak lepas dari peran aktif para kepala madrasah, guru, dan pengawas yang bekerja keras membina siswa, meskipun sebelumnya prestasi madrasah di OMI belum maksimal.
“Alhamdulillah, berkat semangat bersama, anak-anak kita bisa bersaing dan menang. Ini patut kita syukuri dan kita jadikan momentum untuk terus melangkah maju,” tambahnya.
Keempat siswa yang kini bersiap menghadapi OMI Tingkat Nasional akan mewakili Jawa Timur membawa nama baik madrasah dan Kabupaten Bojonegoro. Ajang ini mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global”.
Melalui semangat dan dukungan semua pihak, Kemenag Bojonegoro berharap madrasah tidak hanya unggul dalam karakter keislaman, tetapi juga tangguh dalam bidang sains dan teknologi.






























































