NewsBojonegoro – Gelombang protes membuncah di Desa Ringin Tunggal, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Warga menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menolak keras rencana operasional kembali tambang pasir ilegal di lahan negara (Solo Valley). Aksi demonstrasi yang berlangsung sengit ini menandai perlawanan gigih warga terhadap ancaman perusakan lingkungan dan ketidakadilan.
Meskipun penolakan telah disampaikan secara resmi oleh warga, BPD, dan Kepala Desa (Kades), tekad para penambang gelap untuk kembali beroperasi telah memantik kemarahan warga yang memuncak dalam aksi demonstrasi besar-besaran. Keberadaan alat berat di lokasi tambang pada Rabu, 23 April 2025, menjadi pemicu utama demonstrasi yang berlangsung hingga Sabtu, 26 April 2025.
Para demonstran memenuhi lokasi tambang dengan spanduk dan poster penolakan. Suasana tegang terasa di udara, menunjukkan betapa kuatnya tekad warga untuk mempertahankan lingkungan mereka. Dalam aksi tersebut demonstran juga menggiring alat berat yang ada di lokasi tambang untuk keluar dari desa Ringintunggal. 
Kepala Desa Ringintunggal, Pandil, yang turut hadir dalam demonstrasi, menegaskan kembali penolakan terhadap aktivitas tambang ilegal tersebut dan mendukung penuh aksi warga. Ia juga mendesak agar pihak yang terlibat, termasuk oknum perangkat desa jika terbukti terlibat, diproses secara hukum.
Tokoh pemuda Desa Ringin Tunggal Irham menjelaskan, aksi demonstrasi ini juga menyoroti dugaan keterlibatan “M,” seorang yang dikenal sebagai mafia perusak alam dengan rekam jejak kelam di Kecamatan Padangan.
“Kehadiran M, dalam aktivitas tambang gelap ini telah menambah kemarahan warga dan memperkuat tekad kita untuk berjuang,” tegas Irham
Irham, menambahkan bahwa demonstrasi ini merupakan bukti nyata dari lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terkait perizinan galian C. Ia juga menekankan pentingnya menegakkan UU Nomor 4 Tahun 2009 dan UU Nomor 3 Tahun 2020 untuk melindungi lingkungan dan masyarakat dari praktik tambang ilegal.
“Demonstrasi di Ringin Tunggal menjadi simbol perlawanan rakyat yang tak kenal menyerah dalam menjaga lingkungan dan keadilan.” Pungkas Irham.






























































