News Bojonegoro – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bojonegoro pada Selasa (13/5/2025) mengakibatkan bencana tanah longsor dan kerusakan infrastruktur di sejumlah wilayah. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, setidaknya tiga desa di dua kecamatan mengalami dampak signifikan. Selain longsor, sejumlah jembatan mengalami kerusakan yang mengganggu akses transportasi.
Di Kecamatan Gondang, Desa Senganten menjadi lokasi terdampak. Jembatan poros desa ambles dengan dimensi longsor cukup besar: panjang 9,5 meter, lebar 4,5 meter, dan kedalaman 5 meter. Kerusakan ini mengakibatkan terganggunya akses transportasi warga.
Dampak lebih parah terjadi di Kecamatan Sekar. Di Desa Miyono, Dusun Gayam, tebing mengalami longsor dengan dimensi panjang 30 meter dan tinggi 8 meter. Selain itu, sayap jembatan juga longsor dengan dimensi panjang 7 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 3 meter. Di Desa Bareng, kerusakan meliputi amblesnya jembatan poros desa (panjang 5 meter, lebar 3 meter, tinggi 2 meter), jebolnya tanggul (panjang 10 meter, lebar 1,5 meter, tinggi 2 meter), dan ambrolnya bagian tiang penyangga jembatan poros kabupaten (panjang 3 meter, lebar 3,5 meter, tinggi 2 meter).
Total, tiga desa di dua kecamatan tersebut terdampak bencana longsor dan kerusakan jembatan. BPBD Bojonegoro saat ini tengah melakukan asesmen dan penanganan untuk memulihkan akses jalan dan infrastruktur yang rusak. Upaya evakuasi dan bantuan bagi warga terdampak juga sedang dilakukan. Diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi.





























































