News Bojonegoro – Dewan Ambalan Pramuka SMAN 4 Bojonegoro menggelar seminar kepramukaan dengan tema “Peran Gerakan Pramuka dalam Mewujudkan Generasi Muda yang Berkarakter, Mandiri, dan Berprestasi” pada Sabtu (10/5/2025). Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari Bojonegoro hingga Tuban dan menjadi gebrakan baru di lingkungan Pramuka SMAN 4 Bojonegoro.
Ketua Dewan Kerja Cabang (DKC) Bojonegoro, Kak M. Khoirul Anam, menjadi narasumber utama dalam seminar ini. Ia menekankan pentingnya Pramuka dalam membentuk karakter pemuda melalui Trisatya dan Dasa Dharma.
“Generasi muda sekarang jumlahnya banyak, tapi banyak juga yang bingung arah hidupnya. Pramuka ini adalah wadah yang membentuk karakter pemuda,” ucapnya.
Kak Anam juga menyampaikan harapan agar Pramuka Bojonegoro tidak hanya aktif di lingkungan sekolah, tetapi juga mampu berperan di sektor-sektor strategis, termasuk pertanian.
“Saya ingin Pramuka bisa bersaing di bidang pertanian melalui Saka Taruna Bumi. Ini bisa jadi kolaborasi strategis dengan pemerintah. Bahkan kami juga aktif kerja sama dengan Saka Wanabakti dan Perhutani,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) Pramuka SMAN 4 Bojonegoro, Shofwan Hidayat, memberikan pesan reflektif tentang pentingnya menggaungkan kembali nilai-nilai karakter di kalangan remaja.
“Nilai-nilai karakter di Pramuka perlu kita gaungkan kembali. Banyak anak muda hari ini yang kehilangan arah. Maka dengan Pramuka, saya harap mereka bisa kembali menjadi pribadi yang disiplin, tegas, tanggap terhadap persoalan, dan suka menolong,” tuturnya.
Shofwan juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar.
“Kita mendatangkan langsung narasumber dari DKC, juga mengundang Kwartir Ranting Bojonegoro. Harapannya, selepas seminar ini, anak-anak bisa menjadi teladan di sekolah masing-masing,” lengkapnya.
Kegiatan seminar ini menjadi gebrakan baru di lingkungan Pramuka SMAN 4 Bojonegoro. Hal ini ditegaskan oleh Kak Teguh CP, salah satu Pembina Pramuka di sekolah tersebut.
“Biasanya Diesnatalis hanya seremoni. Ini kali pertama kami menggelar seminar, dan antusiasmenya luar biasa. Saya harap bisa menjadi tradisi yang terus berlanjut,” ujar Pembina Pramuka yang akrab disapa Kak CP itu.





























































