NewsBojonegoro – Pengadaan alat kesehatan (alkes) di RSUD Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur, senilai Rp55 miliar menjadi viral di media online dan mainstream. Proyek ini menimbulkan pertanyaan besar terkait transparansi dan efektivitas penggunaan anggaran. Kamis (24/04/2025).
Salah satu media online yang memberitakan hal tersebut adalah Penarealita.com, berikut isi berita tersebut; Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan mengalokasikan Rp55 miliar dari APBD 2024 untuk pengadaan alkes di RSUD Temayang. Dana tersebut digunakan untuk membeli tiga mesin: CT Scan, Digital X-Ray Carm, dan Digital X-Ray Ceiling.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Imam, menjelaskan bahwa anggaran masing-masing mesin adalah: CT Scan (Neusoft NeuViz 128) Rp40 miliar, Digital X-Ray Carm (Allengers C ARM HF 59R-S20 WITH PB) Rp7 miliar, dan Digital X-Ray Ceiling (Mindray DigiEye 760 Dual Rail) Rp8 miliar. (Pernyataan ini disampaikan pada Kamis, 24 April 2025).
Namun, investigasi menunjukkan selisih harga yang signifikan antara pagu anggaran dengan harga di e-katalog LKPP. Harga pasar untuk CT Scan berkisar Rp13-14 miliar, Digital X-Ray Carm Rp3-4 miliar, dan Digital X-Ray Ceiling Rp2-5 miliar.
Koh Aksin dari Aktivis Kolam Pancing (AKP) Bojonegoro menyatakan adanya potensi kerugian negara akibat selisih harga yang signifikan ini. Ia mengatakan,
“Pengadaan alkes senilai Rp55 miliar ini menunjukkan perbedaan harga yang sangat besar jika dibandingkan dengan harga di e-katalog LKPP. Ini merupakan kelebihan bayar dan berpotensi merugikan keuangan negara.”





























































